Percaya, Nurdin Muncul Lagi..? Ngetren Abis : The Best Widget Blog | Mau SEO Friendly Blog Kamu..?

Blogger News

  • Blockquote

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

  • Duis non justo nec auge

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

Wednesday, November 30, 2011

Sejarah Biografi Maulana Malik Ibrahim



Walisongo
Syekh Maulana Malik Ibrahim – Dalam sejarah perwalian Wali Songo, Maulana Malik Ibrahim merupakan wali yang tertua dari Sembilan wali atau Wali Songo / Wali Sanga / Wali 9.

Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi.

Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.

Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.

Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.

Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.

Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.

Jika Anda menikmati posting ini dan ingin dihubungi setiap kali posting baru diterbitkan, maka pastikan Anda subscribe to our regular Email Updates!

Please...!!! Bookmark artikel ini melalui layanan Bookmarking favorit Anda:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter

0 comments:

Bingung? Silakan tinggalkan komentar anda.

Komentar anda selalu kami dihargai. Kami akan mencoba untuk menjawab pertanyaan anda secepat mungkin.

Catatan:
  1. Untuk menambahkan KODE HTML di komentar maka silahkan gunakan HTML Encoder kami.
  2. Anda dapat mencoba tutorial di HTML Editor kami.
  3. Harap jangan melakukan dan meninggalkan komentar yang mengandung Sara dan Spaming, karena komentar tersebut akan dihapus segera setelah review.

Post a Comment

Support us

Dono Ilmu News

 

Free E-Books

Free Templates

Free Software

Kreasi Blog Kang Fathur © 2012. All Rights Reserved | Modificated by Kang Onk Design | Design by Brian Gardner