Percaya, Nurdin Muncul Lagi..? Ngetren Abis : The Best Widget Blog | Mau SEO Friendly Blog Kamu..?

Blogger News

  • Blockquote

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

  • Duis non justo nec auge

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua...

Wednesday, November 30, 2011

Biografi dan Kisah Sunan Gunung Jati



Walisongo
Kisah Sunan Gunung Jati – Dalam Naskah Klayan hal. xxii Babad Cirebon, dikisahkan sunan gunung jati, bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, dan bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir serta menerima wasiat Nabi Sulaeman yang semuanya itu tidak masuk akal. Namun dari kisah-kisah Sunan Gunung Jati tersebut hanyalah sebagai isyarat kekaguman masyarakat saat itu pada Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.

Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.

Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “Wali Songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.

Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.

Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.

Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.

Jika Anda menikmati posting ini dan ingin dihubungi setiap kali posting baru diterbitkan, maka pastikan Anda subscribe to our regular Email Updates!

Please...!!! Bookmark artikel ini melalui layanan Bookmarking favorit Anda:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter

0 comments:

Bingung? Silakan tinggalkan komentar anda.

Komentar anda selalu kami dihargai. Kami akan mencoba untuk menjawab pertanyaan anda secepat mungkin.

Catatan:
  1. Untuk menambahkan KODE HTML di komentar maka silahkan gunakan HTML Encoder kami.
  2. Anda dapat mencoba tutorial di HTML Editor kami.
  3. Harap jangan melakukan dan meninggalkan komentar yang mengandung Sara dan Spaming, karena komentar tersebut akan dihapus segera setelah review.

Post a Comment

Support us

Dono Ilmu News

 

Free E-Books

Free Templates

Free Software

Kreasi Blog Kang Fathur © 2012. All Rights Reserved | Modificated by Kang Onk Design | Design by Brian Gardner